tag:blogger.com,1999:blog-63919540534327001262024-03-08T19:25:21.548+07:00Grace Nugroho and Partners (Advokat dan Konsultan Hukum)Grace Nugroho and Partners (Advokat dan Konsultan Hukum)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11731187902825463774noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6391954053432700126.post-89831605903764920092012-11-22T20:02:00.000+07:002012-11-23T09:43:16.431+07:00Menalar Realitas Politik dan Ide Politik Kebangsaan Kontemporer<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Seorang
diplomat asing asal amerika mengatakan bahwa kemajuan sangat besar bangsa ini
adalah, pagi-pagi bangun tidur sudah ramai mengkritik pemerintahnya, seperti
layaknya di Negara yang demokrasi sudah ratusan tahun layaknya amerika dan
eropa, (scot alan, dubes USA). lalu
bagaimana pernyataan Negara liberal amerika itu, berimplikasi terhadap
perbaikan pemerintahan dalam melayani rakyat atau warganya, di Indonesia, ini
yang tidak pernah ada kecuali harus berdarah darah dulu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Sepotong
tulisan di atas, dapat mengingatkan kita bahwa kebebasan politik yang di
berikan kepada publik, yang di lakukan secara sporadic dan tidak tersistematis
dalam isu yang di organisir bersama, maka cenderung liar dan anarkis, karena
ide yang berkembang tidak di kemas baik .
Maka tidak heran tiap individu, golongan, dan kelompok social tertentu
lebih mudah di benturkan satu sama lain, karena beda pandangan, karena alasan
kebebasan, terjadi banyak kelalaian negara di sini.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Dalam ranah
politik, kejayaan dan kekayaan individual
menjadi sekutu sehari-hari saat ini, di mana pasar bebas politik terbuka
bagi keduanya, situasi situasi politik
formal kita seperti layaknya pasar modal, ketika ada individu yang ingin maju
sebagai calon legislative atau eksekutif (pilkada dll), maka hitungan modal
sebagai sarana “investasi” politik menjadi hitungan yang tidak terelakan, dan
yang hanya punya integritas jangan harus berhitung lagi ketika, kecuali
mendapat sokongan besar oleh public,
kasus jokowi misalnya, tapi tidak ada
jaminan pula jokowi ketika menjabat akan terus bisa seperti itu, tidak mungkin
tanpa control kolektif publik.
Kepercayaan bahwa rakyat bisa dan mampu di organisir untuk sebuah kepentingan
politik yang baik semakin luntur, karena yang ada mobilisasi dan transaksional.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Politik
investasi di atas dapat di pastikan menimbulkan korupsi, seperti yang kita
sehari-hari lihat, dan kita semakin kebal dan bebal,karena korupsi di anggap
semakin mahfum atau hal yang biasa,
dapat di lihat bahwa pelaku korupsi dan obyek korupsi selalu
bersinggungan dengan actor politik. Berikutnya adalah penegakan hukum yang
compang-camping disana-sini, sementara semakin tingkat gaji penegak hukum,
tidak berbanding lurus dengan penegakan hukum
yang professional, kasus-kasus pencurian sandal jepit, nenek pencuri kakao, dll
menghancurkan perasaan keadilan kita , seolah nurani hilang. Konflik komunal menjadi-jadi, antar etnis atau
atas nama tuhan nya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Problem besar
lain juga adakah kesenjangan ekonomi dan penguasaan sumber daya alam yang
timpang, asing begitu mudah masuk menjadi investor, dan buta melihat local
wisdom, kapitalisme sebagai produk system ekonomi, menjarah semua sumberdaya
alam, serta berperan dalam rusaknya lingkungan hidup di masa depan. Segala
karut- marut ini, di lengkapi dengan fundamentalism agama-agama, yang begitu
mengusik alasan kita hidup bersama sebagai satu bangsa.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Paparan di
atas, mau memakai pisau analisis apapun, baik ideology politik, teologi maupun
nilai-nilai umum, pasti menemukan ada masalah besar di republik ini dalam
pengelolaan nya. Menjadi bertambah ketika reformasi semakin membuka masyarakat
berpartisipasi, tetapi Negara selalu gagal hadir dalam masalah-masalah besar
rakyatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><b><span style="line-height: 115%;">Politik Kebangsaan Kita</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Ide klasik
ini, masih sangat relevan dalam situasi saat ini, sebuah ide yang di reka – reka
sejak pra kemerdekaan, dari sumpah palapa hingga sumpah pemuda 28 Oktober 1928,
dan terumuskan secara tertulis dalam Pancasila dan UUD 45, menjadi modal dasar
alasan dari berbagai suku bangsa, agama dan pandangan ideologi politik untuk
hidup bersama secara konstituonal, ide suprastruktur politik Indonesia ini
masih terasa mengawang-ngawang, karena memang sudah makin jarang di coba
sebagai sebuah proses dalam dinamik politik bangsa ini, banyak yang mengatakan
bahwa untuk menuju ide ini, sebagai Negara yang di identifikasi masih kental
dengan feodalism, membutuhkan proses yang terus menerus untuk menguji ide
politik kebangsaan. Politik kebangsaan juga akan lebih terang benderang melihat
akar konflik soal politik “dagang” (industry politik), soal ketimpangan ekonomi
dan kebijakan pengelolaan sumber daya alam bahkan bertitik sikap jelas terhadap
fundamentalisme agama-agama, apalagi soal-soal ikutan mengenai penegakan hukum
dan lain nya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Ide politik
ini membutuhkan kolektifitas orang yang baik, dan sadar betul, bahwa pertaruhan
di Negara kesatuan RI ini semakin tinggi nilai taruhannya, tidak mungkin di gotong
sendiri sendiri. Hanya saat ini yang sering terjadi adalah bahwa prestasi
politik, selalu di anggap prestasi individual, ini bisa di maklumi karena
individu tersebut sudah keluar “modal” banyak.
Semakin hilang bahwa kolektif politik mengusung ide kebangsaan, dengan
menampilkan individu-individu yang baik. Kenapa memilih kata individu yang baik, karena individu
tersebut, sekarang banyak terjebak dalam blok-blok politik, golongan dan
kelompok social lainnya, ini tantangan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Situasi politik
kontemporer kita, konsolidasi politik demokratis mestinya harus selesai di
pemilu 2014 dan 2019, atau bahkan 2024, sehingga agenda besar harus siap di
dorong menjadi bangsa besar plural dan demokratis, jika tidak maka, ide-ide ini, hanya mimpi pendiri bangsa ini
saja. Dan semua ini hanya bisa di
lakukan jika individu yang tergabung dalam kolektifitas kelompok dengan ide
kebangsaan, menjadi perutusan politik dalam setiap level kepemimpinan politik
baik di legislative maupun eksekutif.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small; line-height: 115%;">Warna-warna
politik di daerah, akan menjadi batu penjuru bagi proyeksi politik nasional
pada tahap berikutnya, sehingga pengorganisasian politik secara practical di
daerah, harus di selaraskan dengan agenda politik nasional. Memenangkan event
pilkada di daerah, adalah uji kecil bagi kemenangan politik nasional tertentu.
Kekuatan sipil harus menjadi motor, baik di selenggarakan oleh masyarakat sipil
maupun parpol, karena politik kebangsaan
tidak selesai karena perenungan, tetapi harus di operasikan dalam praktek
kerja.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11731187902825463774noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6391954053432700126.post-53025617837062026032012-11-22T19:55:00.003+07:002012-11-23T09:44:03.654+07:00TINJAUAN YURIDIS TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN (Consumer Finance) ) DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN HUKUM JAMINAN FIDUSIA<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"><span style="font-size: small;"> </span><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"></span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Pendahuluan</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Semaraknya pertumbuhan pasar terhadap kebutuhan akan
lembaga pembiayaan konsumen (consumer finance)/sewa guna usaha (leasing) terkait
erat dengan bertambah banyaknya lembaga-lembaga pembiayaan non bank sebagai
sarana pembiayaan penunjang investasi maupun produk komsumtif yang di butuhkan
oleh konsumen. Perkembangan ini sedikit
banyak dipengaruhi dengan tren model pembiayaan ekonomi global, tetapi sering kali dinegara-negara tertentu
belumlah lengkap perangkat hukum untuk mendukung perkembangan ini, hukum yang mengatur soal ini masih sangat
minim dan kadang merugikan pihak pelaku ekonomi yang bergerak dalam usaha
pembiayaan. Di Indonesia sendiri
perangkat hukum yang digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan lembaga pembiayaan adalah Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHperdata) khususnya yang mengatur tentang Hukum
Perikatan (perjanjian) dan UU No. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan
Pemerintah No. 86 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan
Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia.
Kedua peraturan ini juga ditunjang dengan berbagai peraturan Menteri
Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia
mengenai aspek teknis pelaksanaan lembaga pembiayaan.</span></div>
<br />
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Pengertian
dan Pengaturan Jaminan Fidusia</span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Pembiayaan dengan sistem sewa guna usaha (lease) atau
ada yang menyebut dengan sewa-beli dan pembiayaan konsumen (consumer finance),
sudah digunakan sejak jaman belanda (Kolonial)
dengan mengunakan Jaminan fidusia, dan
selama ini perjanjian pinjam-meminjam menggunakan aturan UU No. 4 Tahun 1996
Tentang Hak Tanggungan, yang sudah dianggap tidak tepat lagi. Istilah resmi fidusia yang ada dalam UU No. 42 Tahun 1999 Tentang
Fidusia yaitu, Fidusia adalah <i>“pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang kepemilikannya dialihkan
tersebut</i> <i>tetap dalam penguasaan
pemilik benda”,</i> lebih tegasnya bahwa
pemilik benda tetap menguasai benda tersebut walau ada perjanjian pengalihan
kepemilikan. Sedangkan Jaminan Fidusia
Adalah Hak Jaminan atas benda bergerak
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana
dimaksud UU. No. 4 Tahun 1996, yang tetap didalam penguasaan pemberi fidusia
(debitor), sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan
kedudukan yang DIUTAMAKAN kepada penerima Fidusia (kreditor) terhadap kreditor
lainnya (jika dijaminkan lebih dari satu kreditor). Istilah Penerima Fidusia Adalah orang atau
koorporasi yang di anggap mempunyai piutang yang pembayaran di jamin dengan
Jaminan Fidusia, ini biasanya lembaga-lembaga pembiayaan (Finance/Multifinance)
yang ada sekaranng ini. Sedangkan Pemberi
Fidusia Adalah orang atau Koorporasi Pemilik Benda yang menjadi objek Jaminan
Fidusia. UU Fidusia karena perjanjian
ini berdasarkan kepercayaan makanya Lembaga Penerima Fidusia (finance) mendapat
perlindungan dan hak lebih diutamakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Jaminan fidusia merupakan perjanjian ikutan dari suatu
perjanjian pokok yang menimbulkan hak dan kewajiban para pihak untuk memenuhi
suatu prestasi. Agar Perjanjian Jaminan Fidusia mempunyai kepastian hukum, maka
setiap jaminan fidusia wajib di buatkan Akta oleh Notaris dan di daftarkan di
Kantor Pendaftaran Fidusia yang ada di Kantor Wilayah Hukum dan HAM di tiap
Propinsi sesuai Keppres No. 139 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Kantor Pendaftaran
Fidusia di Kanwil Hukum dan HAM, bahkan dalam Penjelasan Pasal 12 UU Fidusia
Kantor Pendaftaran Fidusia dapat di dirikan pada level Kabupaten atau Kota jika
di butuhkan. Pendaftaran ini diperlukan untuk memberikan perlindungan dan
kepastian hukum baik penerima fidusia (finance) dan pemberi fidusia (orang atau
badan) karena dasar perjanjian yang kepercayaan (trust) kedua belah pihak. Dengan Pendaftaran Jaminan Fidusia maka para
pihak akan mendapat Sertifikat/akta Jaminan Fidusia sebagai salinan dari buku
pendaftaran fidusia. Dalam sertifikat
jaminan fidusia dicantumkan kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA” yang mempunyai nilai sama dengan putusan pengadilan yang memperoleh
kekuatan hukum tetap dan memiliki hak eksekutorial terhadap benda objek jaminan
fidusia. Disinilah negara atas nama
hukum memberi perlindungan dan kepastian hukum bagi penerima fidusia atau
perjanjian apapun yang di ikuti dengan adanya jaminan fidusia. Eksekusi dapat
dilakukan dengan cara titel
eksekutorial, penjualan benda objek Jaminan Fidusia melalui pelelangan maupun
dengan cara penjualan bawah tangan, terhadap
penjualan bawah tangan maka harus ada pemberitahuan terhadap penerima
dan pemberi fidusia dan diumumkan melalui media massa.
Selain itu ditegaskan bahwa pemberi fidusia wajib menyerahkan benda yang
menjadi jaminan fidusia. Selain itu
terdapat ancaman pidana selama 2 tahun dan denda 50 juta bagi pemberi fidusia
(orang atau korporasi) yang mengalihkan, menggadaikan atau menyewakan benda
objek jaminan fidusia tanpa persetujuan dari penerima fidusia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><i> </i></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Analisis Yuridis Jaminan Fidusia Dalam Aspek Hukum Perdata dan Pidana</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Bahwa menjadi kewajiban bagi setiap perjanjian yang
memberikan perjanjian ikutan berupa Jaminan Fidusia untuk mendaftarkan di Kantor
Pendaftaran Fidusia, sebagai upaya memberikan kepastian hukum bagi penerima
fidusia (kreditor) dan pemberi fidusia (debitor), pemberian kekuatan
eksekutorial dalam sertifikat jaminan fidusia
selain memberi jaminan bagi penerima fidusia, juga untuk menghindari
kesewenangan penerima fidusia dalam melakukan eksekusi objek barang fidusia
dari pemberi fidusia sehingga terdapat keadilan bagi kedua belah pihak. Kewenangan eksekutorial tersebut baru didapat
setelah penerima fidusia kuasa atau wakilnya mendaftarkan jaminan fidusia
ke Kantor Pendaftaran Fidusia dan
mendapat sertifikat jaminan fidusia yang mempunyai kekuatan hukum tetap,
prosedur dan tarif pendaftaran jaminan fidusia tercantum dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 86 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia
dan Biaya Pembuatan akta Jaminan Fidusia.
Bahwa kesepakatan atau perjanjian antara Pemberi Fidusia dan Penerima
Fidusia yang memberikan Jaminan Fidusia, tidak serta merta memiliki kekuatan
eksekutorial apabila hanya didasarkan pada syarat sahnya perjanjian sebagaimana
tercantum dalam Pasal 1320 KUHperdata mengenai syarat-syarat sahnya
perjanjian/perikatan yaitu :</span></div>
<ul>
<li><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"><span style="font-size: small;"> </span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">adanya
kesepakatan kedua belah pihak</span></i></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><i> </i></span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">kecakapan/kelayakan
para pihak</span></i></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><i> </i></span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">hal tertentu</span></i></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"><b><span style="font-size: small;"> </span></b></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">sesuatu
yang legal atau halal.</span></i></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Bahwa segala bentuk perjanjian yang mengikutkan adanya
Jaminan Fidusia harus didaftarkan, karena segala tindakan terhadap benda objek
Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan secara perdata dapat dimungkin terjadi
tindakan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) Pasal 1365 KUHPerdata (<i>bahwa tiap perbuatan melanggar hukum, yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian</i> <i>tersebut),</i> bahkan dapat dimungkinkan terjadi tindak pidana dalam
penguasaan benda objek Jaminan Fidusia, baik dilakukan oleh Pemberi Fidusia (debitor) seperti yang
tercantum dalam UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Pasal 36 atau
dilakukan oleh Penerima Fidusia (kreditor) karena bertindak sepihak dalam
eksekusi sehingga dapat memenuhi unsur-unsur pidana sebagaimana di atur dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Masalah-masalah dalam perjanjian jaminan fidusia di
atas sebetulnya tidak perlu terjadi bila perangkat hukum dapat mengakomodasi
berbagai kepentingan perkembangan ekonomi, konsepsi sewa guna usaha/sewa beli
dalam perkembangannya sudah sangat cepat dan melewati batas sistem hukum yang
ada, karena model pembiayaan leassing/customer
finance banyak mengakomodasi perkembangan hukum bisnis di kawasan Eropa dan
Amerika yang sistem hukumnya lebih baik dan mendukung perkembangan
ekonomi. Sehingga penggunaan instrumen
hukum Jaminan Fidusia oleh lembaga pembiayaan konsumen di Indonesia
memang membawa implikasi hukum yang rumit, walaupun bertujuan menciptakan
kepastian dan jaminan hukum diantara kedua belah pihak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Berbagai
Permasalahan Jaminan Fidusia</span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Berbagai hal dalam konteks kekinian, ketika pembiayaan
konsumen begitu booming maka persaingan usaha antar lembaga pembiayaan menjadi
semakin ketat, bahkan belakangan hal tersebut tidak diikuti aturan hukum yang
masih berlaku mengenai jaminan fidusia sehingga berimplikasi adanya dugaan
melakukan perbuatan melawan hukum, walaupun dugaan tersebut banyak yang
menyatakan bahwa itu untuk mengganjal
pertumbuhan industri keuangan (finance
industries) yang lagi berkembang ditengah sektor ril yang tergagap-gagap akibat
desakan pasar ekonomi global.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Dari informasi yang ada di Kantor-Kantor Wilayah Hukum
dan Ham yang membawahi Kantor Pendaftaran Fidusia, bahwa banyak pertumbuhan
lembaga pembiayaan leasing, consumer
finance bahkan anjak piutang (factoring) dan kartu kredit, dalam penggunaan
instrumen hukum jaminan fidusia sangat sedikit hanya sekitar 5 (lima)% dari
data penjualan barang kepada konsumen terutama produk pembiayaan konsumen
terutama kendaraan transportasi yang dikeluarkan distributor, ataupun data
rilis nasional angka penjualan kendaraan transportasi yang mencapai jutaan unit
(kendaraan roda dua dan empat).
Keengganan lembaga pembiayaan mendaftarkan jaminan fidusia karena
pembebanan biaya tambahan jika didaftarkan baik akta notaris dan sertifikat
fidusia sehingga dianggap menimbulkan biaya tinggi, padahal dengan pendaftaran
fidusia lembaga-lembaga finance mendapat perlindungan hukum yang lebih
pasti. Lembaga-lembaga pembiayaan yang membiaya alat-alat produksi berat dan
bernilai tinggi yang mendaftarkan jaminan fidusia, tindakan ini cenderung
sangat berisiko bagi lembaga pembiayaan secara hukum, bahkan dapat merugikan
negara dalam sektor penerimaan negara bukan pajak. Ini posisi dilematis bagi
sektor bisnis, karena instrumen hukum tidak berkembang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan bisnis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Salah satu yang belakangan dipersoalkan adalah bahwa
dengan tidak didaftarkan ke kantor jaminan fidusia, maka negara akan kehilangan
pendapatan bukan pajak yang didapat dari pelayanan negara tersebut sesuai
dengan UU No. 20 Tahun 1997 Tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak, sebagai
perwujudan dari tugas dan fungsi negara-pemerintah dalam menjalankan fungsi
pelayanan, pengaturan, perlindungan masyarakat, pengelolaan kekayaan negara
serta pemanfaatan kekayaan negara demi ketertiban dan kepastian hukum hubungan
negara dan warga negara. Serta PP No. 86 Tahun 2000 Tentang Tata Cara
Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia. Problem yang muncul dalam penerimaan negara bukan pajak adalah dalam
Pasal 2 ayat (1) huruf d dari penerimaaan dari kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan pemerintah. Bisa
dibayangkan berapa milyar rupiah pendapatan negara bukan pajak yang tidak
disetor akibat dari tidak didaftarkan setiap perjanjian yang mengikutkan
adanya jaminan fidusia. Kita bisa lihat
dari dari daftar tarif resmi sertifikat
fidusia berdasar lampiran PP No. 86
Tahun 2000 yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">BIAYA PEMBUATAN AKTA</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> JAMINAN
FIDUSIA</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">No.</span></b></span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" width="56%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">NILAI
PENJAMINAN</span></b></span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 37.18%;" width="37%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">BESAR
BIAYA</span></b></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">1.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 50.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Paling banyak Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">50.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">2.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 50.000.000,00 s/d Rp 100.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">100.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">3.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 100.000.000,00 s/d Rp 250.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">200.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">4.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 250.000.000,00 s/d Rp 500.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">500.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">5.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 500.000.000,00 s/d Rp 1.000.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">1.000.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">6.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 1.000.000.000,00 s/d Rp 2.500.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">2.000.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">7.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 2.500.000.000,00 s/d Rp 5.000.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">3.000.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">8.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 5.000.000.000,00 s/d Rp 10.000.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">5.000.000,00</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5.94%;" valign="top" width="5%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">9.</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 56.9%;" valign="top" width="56%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">< Rp 10.000.000.000,00</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 23.32%;" valign="top" width="23%"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Rp </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 13.86%;" valign="top" width="13%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; page-break-after: avoid;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">7.500.000,00</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Biaya tersebut menjadi kewajiban pungut penerima
fidusia yang diambil dari pemberi fidusia yaitu konsumen leasing atau customer
finance, belum termasuk akta notaris. Jika tidak lakukan maka proses perjanjian
antara para pihak yang mengikutkan perjanjian jaminan fidusia yang tidak
disertai dokumen resmi jaminan fidusia, bisa dinyatakan cacat hukum atau batal
demi hukum perjanjian jaminan fidusia tersebut beserta hak dan kewajiban kedua
belah pihak, karena tidak ada yang memberi jaminan apapun jika terdapat
pelanggaran/wanprestasi diantara pihak jika ada pengingkaran, penggelapan,
pengalihan dll terhadap benda objek
jaminan fidusia. Lebih jauh bahwa salah
satu manfaat dari pendapatan negara bukan pajak adalah diperuntukan untuk
penegakan hukum, maka terhadap wajib bayar
pendapatan negara pajak sama kewajibannya dengan pembayaran pajak,
sehingga terhadap pembayaran yang belum dilakukan karena lalai atau kesengajaan
jika terbukti harus tetap dihitung sebagai kewajiban terutang yang wajib
dibayar/ditagih. Sebab jika terbukti
dengan sengaja wajib bayar melanggar pasal 21 UU No. 20 1997, tidak bayar,
menyetor atau melaporkan dll maka ancaman hukuman 6 (enam) tahun penjara dan
denda, secara formil jika terbukti maka pasti termasuk perbuatan melawan hukum
(pidana/perdata). Bahkan ada yang
mengaitkan dengan pelanggaran dan dugaan korupsi sesuai UU No. 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
mungkin bisa kita amati definisi tindak pidana korupsi pasal 2 ayat (1) selengkapnya Yaitu <i>“ setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana seumur hidup
atau pidana paling singkat 4 (tahun) dana dan denda 200 juta rupiah”, </i>definisi
ini jika hendak ditarik bisa juga masuk, tetapi memang terkesan jadi “dipaksakan”
tetapi melihat fakta di atas bisa jadi secara formil masuk juga unsur
pidana korupsinya (pembuktian hukum kita adalah formil). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Inilah jika ditarik berdasarkan teori hukum dan
pengaturan yuridis, maka aspek hukum yang masuk dalam proses pelanggaran
Jaminan fidusia sangat banyak, KUHperdata, KUHpidana, UU Fidusia, UU Pendapatan
Negara Bukan Pajak, UU Korupsi mungkin juga masuk dalam pelanggaran persaingan
usaha bisnis dll. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Lalu, dengan begitu banyaknya problem yuridis tersebut
dalam prosedur jaminan fidusia dan sudah berkembangannya bisnis pembiayaan
secara pesat, tentunya tidak elegan juga jika semua pihak mencari-cari
kesalahan lembaga pembiayaan , karena hukum ternyata tertinggal dalam menjawab
kebutuhan dalam bisnis dan perkembangan ekonomi masyarakat. Tetapi lagi-lagi
aturan formil yang ada saat ini faktanya tela terjadi pelanggaran, sementara teroboson
hukum dalam melengkapi dan mengisi kekosongan hukum dalam proses pelaksanaan
lembaga pembiayaan belum banyak dilakukan atau memang dibiarkan atau memang
bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, tergantung dari sudut pandang dan
cara menilainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Format Baru
Payung Hukum Jaminan Hukum Lembaga Pembiayaan ? Mempertangungjawabkan Resiko ?</span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Dua kalimat tanya ini, dapat menggambarkan tantangan
bagi dunia bisnis pembiayaan di Indonesia,
baik resiko hukum dan kelangsungan
bisnis yang lebih baik kedepan.
Problema lembaga pembiayaan bukan hanya dalam melaksanakan bisnis dengan
konsumen saja, tetapi juga kebijakan ekonomi pemerintah terkait dengan lembaga
pembiayaan non bank yang masih sangat kurang pengaturan hukumnya, selain itu
sejak konsep pembiayaan dikenal di Indonesia sejak tahun 1974 hingga
sekarang, banyak sekali pasang
surut. Karena bisnis lembaga pembiayaan
berdasar fidusia yang mengandalkan kepercayaan para pihak, sangat rentan dan
sensitif dengan setiap gejolak ekonomi, fluaktuasi bunga bank, akses sumber
dana dari perbankan, stabilitas sosial, politik dan kerangka kebijakan ekonomi
pemerintah yang sering berganti-ganti.
Pertumbuhan lembaga pembiayaan sudah menjadi tren global, tinggal bagaimana
kita menyikapinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Kondisi ini yang harus segera di tanggapi oleh APPI
(Assosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) sebagai wadah
lembaga-lembaga pembiayaan dengan berbagai segmentasi untuk menjawab tantangan
hukum dan bisnis ke depan. Dan bagi pemerintah/penegak hukum adalah kewajiban
bahwa aturan yang ada sekarang harus mesti ditegakan atau di perbaiki. Dan
masyarakat sebagai penguna atau pelaku
dalam bisnis pembiayaan harus tahu hak dan kewajiban sebagai konsumen
dan warga negara. Sampai saat ini
masyarakat masih banyak yang awam
mengenai aturan hukum lembaga pembiayaan, maka sosialisasi menjadi
penting untuk mendorong proses keadilan dan kelanjutan pertumbuhan ekonomi
menjadi tugas kita semua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">***</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Advokat pada Kantor
Bantuan Hukum (KBH) Lampung dan Gracenugroho and Partners </span></li>
</ul>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11731187902825463774noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6391954053432700126.post-2906572169232569642012-11-22T19:52:00.001+07:002012-11-23T09:44:31.000+07:00Tindakan Eksekusi Terhadap Benda Objek Perjanjian Fidusia yang Tidak di Daftarkan<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Perjanjian fidusia adalah perjanjian hutang piutang
kreditor kepada debitor yang melibatkan
penjaminan. Jaminan tersebut kedudukannya masih dalam penguasaan pemilik
jaminan. </span><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Tetapi untuk
menjamin kepastian hukum bagi
kreditor maka dibuat akta yang dibuat oleh notaris dan didaftarkan ke Kantor
Pendaftaran Fidusia. Nanti kreditor akan memperoleh sertifikat jaminan fidusia berirah-irah
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dengan demikian, memiliki
kekuatan hak eksekutorial langsung apabila debitor melakukan pelanggaran perjanjian
fidusia kepada kreditor (parate eksekusi), sesuai UU No. 42 Tahun 1999 Tentang
Jaminan Fidusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Lalu, bagaimana dengan perjanjian fidusia yang tidak di
buatkan akta notaris dan didaftarkan di
kantor pendaftaran fidusia alias dibuat dibawah tangan? Pengertian akta di bawah
tangan adalah sebuah akta yang dibuat antara pihak-pihak dimana pembuatanya
tidak di hadapan pejabat pembuat akta yang sah yang ditetapkan oleh
undang-undang (notaris, PPAT dll). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Akta di bawah tangan bukanlah akta otentik yang
memiliki nilai pembuktian sempurna. Sebaliknya, akta otentik adalah akta yang
dibuat oleh atau di depan pejabat yang ditunjuk oleh Undang-Undang dan memiliki
kekuatan pembuktian sempurna. Untuk akta
yang dilakukan di bawah tangan biasanya
harus diotentikan ulang oleh para pihak
jika hendak dijadikan alat bukti sah, misalnya di pengadilan. Pertanyaannya
adalah apakah sah dan memiliki kekuatan bukti hukum suatu akta di bawah tangan?
Menurut pendapat penulis, sah-sah saja digunakan asalkan para pihak mengakui
keberadaan dan isi akta tersebut. Dalam
prakteknya, di kampung atau karena kondisi
tertentu menyebabkan hubungan hukum dikuatkan lewat akta di bawah tangan
seperti dalam proses jual beli dan utang piutang. Namun, agar akta tersebut kuat,
tetap harus dilegalisir para pihak kepada pejabat yang berwenang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Saat ini, banyak lembaga pembiayaan (finance) dan bank (bank umum maupun perkreditan) menyelenggarakan
pembiayaan bagi konsumen (<i>consumer
finance</i>), sewa guna usaha (<i>leasing</i>),
anjak piutang (<i>factoring</i>). Mereka
umumnya menggunakan tata cara perjanjian yang mengikutkan adanya jaminan
fidusia bagi objek benda jaminan fidusia. Prakteknya lembaga pembiayaan
menyediakan barang bergerak yang diminta
konsumen (semisal motor atau mesin industri) kemudian diatasnamakan konsumen
sebagai debitur (penerima kredit/pinjaman). Konsekuensinya debitur menyerahkan
kepada kreditur (pemberi kredit) secara
fidusia. Artinya debitur sebagai pemilik atas nama barang menjadi pemberi
fidusia kepada kreditur yang dalam posisi
sebagai penerima fidusia. Praktek
sederhana dalam jaminan fidusia adalah debitur/pihak yang punya barang mengajukan pembiayaan kepada kreditor, lalu
kedua belah sama-sama sepakat mengunakan jaminan fidusia terhadap benda milik
debitor dan dibuatkan akta notaris lalu didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia.
Kreditur sebagai penerima fidusia akan mendapat sertifkat fidusia, dan
salinannya diberikan kepada debitur.
Dengan mendapat sertifikat jaminan fidusia maka kreditur/penerima
fidusia serta merta mempunyai hak eksekusi langsung (parate eksekusi), seperti
terjadi dalam pinjam meminjam dalam perbankan. Kekuatan hukum sertifikat
tersebut sama dengan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Fakta di lapangan menunjukan, lembaga pembiayaan dalam
melakukan perjanjian pembiayaan mencamtumkan kata-kata dijaminkan secara
fidusia. Tetapi ironisnya tidak dibuat dalam akta notaris dan tidak didaftarkan
di Kantor Pendaftaran Fidusia untuk mendapat sertifikat. Akta semacam itu dapat
disebut akta jaminan fidusia di bawah tangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Jika penerima fidusia mengalami kesulitan di lapangan,
maka ia dapat meminta pengadilan
setempat melalui juru sita membuat surat penetapan permohonan bantuan
pengamanan eksekusi. Bantuan pengamanan eksekusi ini bisa ditujukan kepada
aparat kepolisian, pamong praja dan pamong
desa/kelurahan dimana benda objek jaminan fidusia berada. Dengan
demikian bahwa pembuatan sertifikat jaminan fidusia melindungi penerima fidusia
jika pemberi fidusia gagal memenuhi kewajiban sebagaimana tertuang dalam
perjanjian kedua belah pihak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Akibat
Hukum</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Jaminan fidusia yang tidak dibuatkan sertifikat jaminan
fidusia menimbulkan akibat hukum yang komplek dan beresiko. Kreditor bisa melakukan
hak eksekusinya karena dianggap sepihak dan dapat menimbulkan
kesewenang-wenangan dari kreditor. Bisa
juga karena mengingat pembiayaan atas barang objek fidusia biasanya tidak <i>full</i> sesuai dengan nilai barang. Atau, debitur
sudah melaksanakan kewajiban sebagian dari perjanjian yang dilakukan, sehingga
dapat dikatakan bahwa diatas barang tersebut berdiri hak sebagian milik debitor
dan sebagian milik kreditor. Apalagi jika eksekusi tersebut tidak melalui badan
penilai harga yang resmi atau badan pelelangan umum. Tindakan tersebut dapat
dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum (PMH) sesuai diatur dalam Pasal 1365
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan
dapat digugat ganti kerugian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Dalam konsepsi hukum pidana, eksekusi objek fidusia di bawah tangan masuk
dalam tindak pidana Pasal 368 KUHPidana jika kreditor melakukan pemaksaan dan
ancaman perampasan. Pasal ini menyebutkan:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Barang
siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Ketentuan
pasal 365 ayat kedua, ketiga, dan keempat berlaku bagi kejahatan ini. </span></li>
</ol>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Situasi
ini dapat terjadi jika kreditor dalam eksekusi
melakukan pemaksaan dan mengambil barang secara sepihak, padahal
diketahui dalam barang tersebut sebagian atau seluruhnya milik orang lain.
Walaupun juga diketahui bahwa sebagian dari barang tersebut adalah milik
kreditor yang mau mengeksekusi tetapi tidak didaftarkan dalam di kantor
fidusia. Bahkan pengenaan pasal-pasal
lain dapat terjadi mengingat bahwa
dimana-mana eksekusi merupakan bukan hal yang mudah, untuk itu butuh jaminan
hukum dan dukungan aparat hukum secara legal. Inilah urgensi perlindungan hukum
yang seimbang antara kreditor dan debitor.</span></div>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Bahkan
apabila debitor mengalihkan benda objek fidusia yang dilakukan dibawah tangan
kepada pihak lain tidak dapat dijerat dengan UU No. 42 Tahun 1999 Tentang
jaminan fidusia, karena tidak syah atau legalnya perjanjian jaminan fidusia
yang dibuat. Mungkin saja debitor yang
mengalihkan barang objek jaminan fidusia di laporkan atas tuduhan penggelapan
sesuai </span></div>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Pasal </span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">372 KUHPidana<b> </b>menandaskan:
“</span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Barang
siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling
lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah”. </span></div>
<div style="margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Oleh
kreditor, tetapi ini juga bisa jadi blunder karena bisa saling melaporkan
karena sebagian dari barang tersebut menjadi milik berdua baik kreditor dan
debitor, dibutuhkan keputusan perdata oleh pengadilan negeri setempat untuk
mendudukan porsi masing-masing pemilik
barang tersebut untuk kedua belah pihak.
Jika hal ini ditempuh maka akan terjadi proses hukum yang panjang,
melelahkan dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Akibatnya, margin yang
hendak dicapai perusahaan tidak terealisir bahkan mungkin merugi, termasuk rugi
waktu dan pemikiran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Lembaga
pembiayaan yang tidak mendaftarkan jaminan fidusia sebenarnya rugi sendiri
karena tidak punya hak eksekutorial yang legal. Poblem bisnis yang membutuhkan
kecepatan dan <i>customer service</i> yang
prima selalu tidak sejalan dengan logika hukum yang ada. Mungkin karena
kekosongan hukum atau hukum yang tidak selalu secepat perkembangan zaman. Bayangkan,
jaminan fidusia harus dibuat di hadapan notaris sementara lembaga pembiayaan
melakukan perjanjian dan transaksi fidusia di lapangan dalam waktu yang relatif
cepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Saat ini
banyak lembaga pembiayaan melakukan eksekusi pada objek barang yang dibebani
jaminan fidusia yang tidak didaftarkan. Bisa bernama remedial, rof coll, atau remove.
Selama ini perusahaan pembiayaan merasa tindakan mereka aman dan lancar saja.
Menurut penulis, hal ini terjadi karena masih lemahnya daya tawar nasabah terhadap kreditor sebagai pemilik dana.
Ditambah lagi pengetahuan hukum masyarakat yang masih rendah. Kelemahan ini termanfaatkan oleh pelaku bisnis
industri keuangan, khususnya sektor lembaga pembiayaan dan bank yang
menjalankan praktek jaminan fidusia dengan akta di bawah tangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Penulis juga mengkhawatirkan
adanya dugaan pengemplangan pendapatan negara non pajak sesuai UU No. 20 Tahun
1997 Tentang Pendapatan Negara Non Pajak, karena jutaan pembiayaan (konsumsi,
manufaktur dan industri) dengan jaminan fidusia tidak didaftarkan dan mempunyai
potensi besar merugikan keuangan pendapatan negara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Proses Eksekusi</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Bahwa asas
perjanjian “<i>pacta sun servanda</i>” yang
menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat oleh
pihak-pihak yang bersepakat, akan menjadi undang-undang bagi keduanya,
tetap berlaku dan menjadi asas utama dalam hukum perjanjian. Tetapi terhadap
perjanjian yang memberikan penjaminan fidusia
di bawah tangan tidak dapat dilakukan eksekusi. Proses eksekusi harus
dilakukan dengan cara mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri melalui
proses hukum acara yang normal hingga turunnya putusan pengadilan. Inilah
pilihan yang prosedural hukum formil agar dapat menjaga keadilan dan penegakan
terhadap hukum materiil yang dikandungnya.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: small;">Proses ini
hampir pasti memakan waktu panjang, kalau para pihak menggunakan semua upaya
hukum yang tersedia. Biaya yang musti
dikeluarkan pun tidak sedikit. Tentu saja, ini sebuah pilihan dilematis. Dalih mengejar
margin besar juga harus mempertimbangkan rasa keadilan semua pihak. Masyarakat yang umumnya menjadi nasabah juga
harus lebih kritis dan teliti dalam melakukan transaksi. Sementara bagi
Pemerintah, kepastian, keadilan dan ketertiban hukum adalah penting. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11731187902825463774noreply@blogger.com0